Lantun ini yang berisikan tentang pandangan hidup seseorang

Kamis, 26 Februari 2015

28 Januari 2015



Mencari JK


Ketika Joko Widodo (Jokowi) mendadak dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK) khalayak terhenyak. Bukan sekadar tak terduga, tapi muncul sebuah ketakutan luar biasa kalau Jokowi akan berada di bawah bayang-bayang JK. Bagaimana tidak, ketika menjadi wakil Susilo Bambang Yudhoyono, JK terlihat menonjol. Jadi, saat jenderal saja bisa ditaklukan, bagaimana dengan Jokowi yang 'ndeso' itu.
Ceritanya, tetap saja Jokowi dan JK terpilih. Seratus hari telah berlalu. Pemerintahan yang dipimpin pasangan ini seperti tak berhenti membuat sensasi. Kontroversi. Dan, semuanya dimuarakan ke Jokowi. Pertanyaannya, kemana JK yang sebelumnya terkenal dominan itu? Sengaja dipendam atau terpendam dengan 'pesona' Jokowi.
Kalau kita bicara JK dipendam, mungkin, jawabannya bisa saja. Contohnya kasus AirAsia. Saat itu JK ditunjuk sebagai penanggung jawab. JK pun kerja, tampil di televisi; koordinasi sana-sini. Namun, ketika dia punya momen untuk beraksi, Jokowi pun muncul. Lihatlah konfrensi pers yang seperti tabrakan. Selang beberapa saat JK menggelar jumpa pers, Jokowi pun menggelar agenda yang sama. Ketika JK muncul di Surabaya untuk melihat langsung posko dan kel;uarga korban, Jokowi tidak ketinggalan. Lalu, Jokowi langsung leading dengan mengunjungi lokasi jatuhnya AirAsia. Fakta ini, jelas menunjukkan JK dipendam. Anda setuju? Terserah.
Lalu, JK terpendam sendiri. Hal ini terkait 'pesona' Jokowi yang luar biasa.Ayolah, siapa yang mau menghitung perbandingan kemunculan Jokowi dan JK ke khalayak? Apalagi, ketika terpilih, khalayak memang lebih memandang Jokowi daripada JK. Meski ada pembagian wilayah dalam mendulang suara, JK seakan terpendam sendiri. Bandingkan ketika Jokowi berpasangan dengan Ahok saat memimpin Jakarta. Ahok cenderung lebih menonjol dari JK saat berpasangan dengan Jokowi bukan?
Menariknya, posisi JK yang terpendam ini sejatinya cukup menguntungkan. Seratus hari berlalu, dengan segala keputusan kontroversi, apakah JK pernah dilibatkan? Apakah JK pernah dikritik ketika terbentuk wantimpres, kenaikan dan penurunan harga BBM, pemilihan kapolri, pelantikan sekda provsu, dan sebagainya? Siapa yang tahu kalau dalam memutuskan kebijakan itu JK tak berperan. Bukankah bisa saja pembisik Jokowi sebernarnya adalah JK dan bukan Megawati atau Surya Paloh seperti yang selama ini didengung-dengungkan?
Bukan maksud untuk mendiskreditkan JK, tapi cukup menimbulkan kepenasaran ketika JK sama sekali tidak tersentuh dalam gonjang-ganjing pemerintahan yang baru berusia seratus hari itu. Entahlah, mungkin hanya JK yang tahu apa yang terjadi. Yang jelas, seseorang yang pernah makan cabai, pasti akan lebih cepat mengambil air putih dibanding orang yang baru pertama kali memakannya kan? (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates