Lantun ini yang berisikan tentang pandangan hidup seseorang

Kamis, 26 Februari 2015

3 Februari 2015



Cari Kawan


Beberapa tahun lalu terjadi perkelahian antarkampung. asalahnya sederhana, seorang warga kampung A dipukuli beberapa warga kampung B. Ya, semacam aksi balas dendamlah.
Ada yang menarik ketika warga kampung A dipukuli. Dia tidak melawan meski mukanya lembam.Dia hanya berucap pelan saat dilepaskan dan ditanyai soal kemungkinan balas dendam. "Aku tidak, tapi aku gak bisa jamin kawan-kawanku," begitu katanya.
Dia berkata dengan nada yang lembut. Tidak pongah atau anggar. Tapi, kalau dicermati, kalimat itu seperti ancaman. Masalahnya, warga kampung B malah tertawa dan menganggap hal itu biasa. Mereka baru sadar setelah beberap jam kemudian, mereka diserang. Tawuran besar pun terjadi.
Nah, inilah yang saya maksud dengan pentingnya kawan. Itulah sebab, dalam beberapa hal, orang memang sibuk mencari kawan yang bisa diandalkan. Segala lini kehidupan selalu melibatkan kawan yang andal. Istilah Medannya: deking.
Pertemuan makan siang atau kongkow-kongkow (istilah kerennya) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pimpinhan TNI bisakah disebut salahsatu cara untuk mencari kawan? Ayolah, bukan rahasia lagi kalau Jokowi mulai ditinggalkan atau meninggalkan dekingnya yakni PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat. Pun, Polri.
Maka sang mantan wali kota Solo itu mulai mengajak mantan Presiden BJ Habibie, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga mantan saingannya Capres Prabowo Subianto.  Pertemuan Jokowi dengan tokoh-tokoh tersebut seakan memberikan sinyal pada PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat bahwa dia juga punya kawan yang lain. Pun untuk Polri, Jokowi menggandeng TNI.
Masih banyak teori, dugaan, hingga tuduhan dengan segala manuver Jokowi terkini. Dan semua itu masih bisa diperdebatkan. Setidaknya, segala pertemuan itu cukup diwakili dengan kata ‘silaturahim’. Masalahnya, kapan terakhir Jokowi melakukan silatuhrahim dengan Megawati Soekarnoputri yang merupakan mantan presiden dan Ketua Umum PDIP? Soal inilah yang kemudian ‘digarap’ oleh kalangan tertentu dengan teori konspirasi sederhana sebagai sebuah gerakan Jokowi dalam usaha mencari kawan alias deking. Untuk apa? Ya, untuk mengantisipasi ‘perceraiannya’ dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat.
Apakah pemikiran ini bisa dipertanggungjawabkan? Untuk menjawabnya, saya kutip soal tawuran tadi ya: Aku tidak, tapi aku gak bisa jamin kawan-kawanku. Heheheh…. (*)



0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates