Sanksi Susi
Lagi-lagi soal AirAsia. Tapi, mau bagaimana lagi.
Gara-gara maskapai yang terkenal dengan promo tiket murah itu Kementerian
Perhubungan harus jungkar balik. Kebijakan menghapus tiket murah diluncurkan.
Sebelas pejabat teras dimutasi. Dan, 61 rute penerbangan dibekukan.
Rute penerbangan yang dibekukan pun bukan main-main.
Sebut saja rute milik Garuda Indonesia dan grupnya Citilink, Lion Air, Wing
Air, Trans Nusa, dan Susi Air. Untuk maskapai terakhir diketahui milik Menteri
Kelautan, Susi Pudjiastuti.
Sangkutnya
rute maskapai milik Menteri Susi memang tidak sebanyak Lion Air sebanyak 35
pelanggaran, tapi 3 pelanggaran yang dibuat Susi Air bak lempar api digenangan
bensin. Bagaimana tidak, Susi dalam kebijakannya sebagai menteri dikenal
‘kejam’. Dia melarang jual beli solar di tengah laut. Dia juga yang ‘memaksa’
meledakkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan. Ya, dua ketegasan untuk yang
melanggar hukum.
Lalu,
ketika maskapai miliknya ternyata membuat pelanggaran, bagaimana sikap Susi? ''Saya
tidak tahu. Saya tidak lagi di Susi Air. Coba tanya (BoD) Susi Air,'' begitu
katanya kepada media.
Ya, Susi
memang tak lagi di Susi Air. Saat ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi
menteri, Susi memang memutuskan untuk mundur dari jabatan Presiden Direktur
atau Chief Executive Officer (CEO) PT ASI Pudjiastuti Aviation, perusahaan yang
mengelola Susi Air. Susi mundur dari Susi Air agar bisa fokus menjalankan
tugasnya sebagai menteri. Tapi, apakah mungkin Susi tidak mengetahui hal itu?
Ayolah, Susi kan membangun maskapai tersebut dari nol, lucu juga kalau dia
tidak tahu.
Tapi, lucu
juga ketika membayangkan usaha milik seorang menteri diberi sanksi oleh menteri
lainnya kan? Bak pepatah di jalanan: sesama bus kan dilarang mendahului.
Menariknya,
menteri yang memberi sanksi adalah sosok yang sedang on fire. Karirnya cepat.
Kerjanya banyak dipuji. Siapa lagi kalau bukan Menteri Perhubungan Ignasius
Jonan. Maka timbul pertanyaan, mampukah ketegasan Susi lumer oleh Jonan. Atau
malah, Jonan mendadak mengalah dengan koleganya di kabinet tersebut.
''Kita tidak ada tebang pilih maskapai. Kalau melanggar ya sudah, kita
tindak," tegas Jonan saat konfrensi pers.
Bolehlah tekad Jonan. Sekarang tinggal ditunggu. Siapa yang benar-benar
beku? Ketegasan Jonan atau rute maskapai milik Susi? Hm, mungkin ini akan jadi ujian menarik untuk
Kabinet Jokowi-JK. (*)
0 komentar:
Posting Komentar