Lantun ini yang berisikan tentang pandangan hidup seseorang

Kamis, 26 Februari 2015

4 Februari 2015



Politik Cinta


Beri setengah saja cintamu//Tak lebih dan tak kurang padanya//Belum pasti antara kau dan dia//Akan abadi selamanya//Beri setengah saja...
Hm, pecinta lagu jadul tentunya tak asing dengan lirik lagu yang berjudul Beri Setengah Saja ini. Ya, lagu yang dipopulerkan Utha Likumahua. Tapi, jangan dulu goyangkan kaki atau usung lamunan hingga bintang ke tujuh. Ini soal politik.
Lirik lagu itu memang sengaja saya kutip untuk mewakili dunia politik yang sama sekali tidak mengenal kata ‘total’. Istilahnya, tak ada yang abadi di politik. Hari ini kawan, besok jadi lawan. Maka, ketika ada tokoh politik yang kecewa dengan tokoh lainnya karena perbedaan sikap, lucu juga bukan? Untuk cinta saja, seperti pesan UthaLikumahua, jangan toal-total; beri setengah saja cintamu.
Namun, apa yang diperlihatkan Effendi Simbolon kepada Joko Widodo atawa Presiden Jokowi kok kayak kisah cinta insan mabuk kepayang hingga bunuh diri ketika pasangannya berpaling. Ini tampaknya seperti kecewa berat, sampai-sampai Effendi menyebut sang presiden telah kehilangan ideologi. Gawat kan? Padahal, sebelumnya, Jokowi dia usung ke mana-mana sebagai tokoh yang prorakyat, seperjuangan dengannya dan partainya. Kesan patah hati dalam kalimat Effendi cukup ketara. Dan, dalam politik hal itu tampaknya agak tabu.
Tapi (sisi otak saya yang lain berkata), Effendi tetaplah Effendi. Simbolon satu ini kadang cukup cerdik juga dalam mencuri fokus. Contohnya, ketika dia maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara tempo hari. Perhatikanlah, sebelum dia ‘menyerang’ menteri BUMN, adakah yang tahu atau akrab dengan namanya. Siapa dia di Sumut? Ketua perhimpunan Simbolon? Cukupkah? Dan, dia menjadi anggota DPR kan bukan dari Sumut? Nah, promosi dengan pikiran terbalik (biasanya pencitraan dengan yang baik bukan?) yang dilakukannya ternyata cukup berhasil. Setidaknya dia meraih peringkat dua.
Nah, kini dia menyerang presiden, adakah agenda terselubung dari seorang Effendi. Ayolah, sebentar lagi musim Pilkada.
Wah kalau begitu, teringat pesan Utha tadi, bagi yang setuju dengan serangan Effendi terhadap Jokowi tampaknya harus beri setengah saja kepercayaan itu. Kalau tidak, bisa gawat; cinta saja pakai politik (seperti lirik lagu tadi), masak berpolitik pakai cinta. Hehehehe. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates